Kisah Sukses Pengemis Jadi Pengusaha Besar - Ada
cerita sukses seorang pengemis yang menjadi pengusaha. Cerita ini saya ambil
dari blogsangpemenang.blogspot.com ketika sedang blog walking mencari
inspirasi. Entah benar atau tidaknya saya juga belum tahu pasti namun
keberadaan misterius pengemis dan pengusaha tersebut saya kira sengaja
dirahasiakan oleh penulisnya.
Tanggal 19 januari 2001, Di sebuah kota besar
yang berada di planet ke tiga Galaksi MilkyWay. Pada sore hari ketika banyak
orang pulang kerja. Ada satu orang pengusaha menaiki mobil BMW serta terlihat
sedang terburu-buru. Dia turun dan menuju ATM terdekat untuk mengambil sejumlah
uang. (Yang pasti uangnya dalam jumlah BESAR.)
Di depan ATM itu ada seorang yang sedang
duduk-duduk dilantai. Pakainnya kumuh, berlubang dan seperti tidak pernah
dicuci. Sorot matanya menunjukkan seseorang yang tidak mempunyai harapan.
Didepannya ada sebuah gelas berisi uang. Jika anda sedang berpikir dia adalah
seorang pengemis.
Anda 100% benar.
Tapi si pengusaha dengan cueknya melangkah
melewati si pengemis dan masuk ke dalam ruang ATM. Ternyata di dalam pengusaha
itu tidak ingin mengambil uang, dia hanya sekedar ingin mentransfer uang.
Yang pasti transfernya dalam jumlah BESAR.
Ketika dia hendak keluar. Entah perasaan
darimana si pengusaha menjadi iba kepada pengemis. WOW! dia mengambil dompet
dari sakunya. Setelah melihat dari pojok kiri ke pojok kanan sisi dompet. Dia
akhirnya berhasil menemukan uang dengan nominal paling kecil!
"Seribu Rupiah dia berikan kepada si
pengemis."
Terima Kasih tuan, Kata si pengemis dengan bibir
tersenyum senang. Sampai senangnya dia mengambil uang seribuan itu dari gelas
dan memegangnya dengan kuat. Hmmmmm… mungkin ini adalah pendapatan terbesarnya
hari itu.
Exspresi dari pengusaha itu hanya tersenyum
kecut. Tidak lebih dari itu! kemudian dia mulai meninggalkan si pengemis menuju
mobil mewahnya. Lalu… entah kenapa! ketika dia ingin memasuki mobil… dia
seperti tidak rela memberi uang dengan cuma-cuma kepada pengemis tadi.
Dasar Kikir! Dia berlari kembali menuju ke
pengemis. Ketika ingin mengambil uang seribuan miliknya. Dia tertahan! atau
tidak bisa karena uangnya masih digenggam oleh si pengemis.
"Akhirnya tanpa pikir panjang!"
Si Pengusaha mengambil gelas pengemis yang
mungkin adalah harta satu-satunya. Dengan enteng dan terlihat seperti mengejek.
Si pengusaha kikir itu berkata:
Kamu juga pengusaha bukan?
Kemudian pengusaha berlari kembali ke mobilnya.
Dan si pengemis hanya bisa melongo. Walau samar-samar terlihat ada air yang
keluar dari matanya.
Hmmmmm…
Bersamaan dengan itu terlihat langit sudah
berwarna merah. Mataharipun mulai terbenam.
8 tahun kemudian….
Tepatnya tanggal 2 juli 2009. Di sebuah gedung
mewah yang terdapat di kota besar di planet bumi. Si pengusaha sedang berada di
kantornya. Melamun! bahkan terlihat seperti orang stres.
Tentu saja dia stres! Gara-gara krisis ekonomi
global, bisnisnya hampir bangkrut! tinggal menunggu hari saja dia akan menjadi
miskin. Suatu hal yang tidak pernah dia rasakan seumur hidup. Belum lagi
tanggungan hutang yang tidak bisa dia bayar.
Bukan hanya jatuh miskin, mungkin dia akan masuk
penjara karena tidak bisa melunasi hutangnya.
Tiba-tiba!
Telepon berdering. Ternyata itu dari
sekertarisnya. “Pak ada orang yang mau bertemu dengan bapak”.
Sebenarnya pengusaha itu sedang malas menemui
siapa-siapa. Apalagi orang yang tidak dikenalnya. Namun dia putuskan untuk menemui
si tamu misterius ini.
Tamu misterius itu pun masuk. Lalu diikuti
dengan basa-basi singkat seperti perkenalan nama dsb. Lalu pengusaha pun
menanyakan maksud kedatangan si tamu.
ALANGKAH KAGETNYA !
Tamu misterius itu mau menginvestasikan uang
dalam jumlah besar dalam perusahaannya. Bahkan jumlah uang itu juga sanggup
melunasi hutang perusahaan. Pengusaha itu hanya melongo tidak percaya.
Tapi sebelum si pengusaha berhenti dari kegiatan
melongonya. Si tamu misterius itu berkata :
"Mungkin bapak sudah lupa terhadap saya.
Dulu saya adalah pengemis yang sering mangkal di depan ATM. Gara-gara bapak
dulu ngomong kayak gini Kamu juga pengusaha bukan? Saya waktu itu benar-benar
terharu. Anda tidak menganggap saya sebagai pengemis seperti orang lain, melainkan
penjual yang sedang menjual barang. Waktu itu juga saya berhenti mengemis. Lalu
merintis usaha saya sendiri. Dan bisa bapak lihat akhirnya saya BERHASIL".
Wah mantapp
ReplyDelete